Senin, 21 November 2022

Honestly, Kejujuran

Nama : Hafidz Dienullah

Kelas : R3L

NPM ; 202146500895




Devil's Hous

Pada karya NFT yg pertama ini, mengingatkan saya pada kondisi rumah saya dulu yang sangat menyeramkan. karna pada saat itu rumah saya di isi dengan kebencian, amarah, egois, iri, dengki,  penyesalan, kecewa, kesedihan, keinginan yang tak ada habisnya. Hampir putus asa..


Between Habit and Need


Pada karya NFT yang ke 2 ini, menggambar seseorang sedang berjalan sendiri malam hari. visual dari karya tersebut memiliki kesamaan dengan kebiasaan saya yang hampir tiap malam atau tengah malam keluar, dengan tujuan atau tanpa tujuan yang jelas.          








PENASARAN


Karya NFT di samping adalah ilmuan yang ambisius, yng melalukan banyak experimen untuk mencapai sesuatu. karya tersebut mengingatkan saya sewaktuk kecil yang mencoba bermacam hal dan memiliki ambisi besar ketika melakukan sesuatu. karna ke ingin tahuan atau rasa penasaran.

 




     










Jumat, 21 Oktober 2022

Pengalaman Estetis

Nama: Hafidz Dienullah

Kelas: R3L

NPM: 202146500895


Pameran Karya Seni Galeri Nasional

Ini bukan pertama kalinya saya dateng kepameran, tapi ini menjadi kali pertama saya datang  kepameran di sebuah museum. sehingga memiliki kesan tersendiri buat saya. ketika memasuki ruangan yang di penuhi dengan karya seni, seketika saya takjub dengan ke unikan dan keindahan yang terdapat pada kerya seni di galeri nasional tersebut. salah satu nya adalah karya seni lukis yang dibuat oleh Raden Saleh Sjarif Boestaman yaitu  seorang pelukis beretnis Arab-Jawa yang menjadi pionir seni moderen Indonesia. Lukisan nya merupankan perpaduan Romantisme yang sedang populer di Eropa pada saaat itu, dengan elemen-elemen yang menunjukan latar belakang jawa si pelukis.



Penangkapan Pangeran Diponegoro, adalah sebuah lukisan yang dibuat pada tahun 1857 karya Raden Saleh, yang menggambarkan ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830. Sebenarnya, lukisan yang menggambarkan suasana penangkapan Pangeran Diponegoro ini sebenarnya diabadikan pertama kali oleh Nicolaas Pieneman. Ia adalah seorang pelukis yang diminta mendokumentasikan momen penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Pemerintah Hindia-Belanda. Pada lukisan milik Pienam, menggambarkan Pangeran Diponegoro yang pasrah saat ditangkap Pemerintah Hindia-Belanda dan Jendral De Kock yang menunjukan aura keangkuhan karena telah berhasil menangkap Pangeran Diponegoro.





Namun Raden Saleh melihat lukisan itu saat dirinya berada di Eropa. Kemudian melakukan re-painting yaitu melukis kembali dengan versinya sendiri dengan mengusung sudut pandang sebagai pribumi. Lukisan yang milik Raden Saleh menggambarkan raut wajah tegas dan menahan amarah milik Pangeran Diponegoro. Saleh juga menghilangkan bendera Belanda yang sebelumnya ada pada lukisan milik Pienam. Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro ini menyiratkan pembelaan Raden Saleh, bahwa Pangeran Diponegoro tidaklah seperti apa yang dilukis oleh Pieman.




Selasa, 11 Oktober 2022

Teori Mimesis dan Teori Significant Form

 Analisis 3 Karya Design menggunakan teori Mimesis dan Teori Significant Form

-

Nama    : Hafidz Dienullah

NPM    : 202146500895

Kelas    : R3L


1. Poster Film




Dilihat dari Teori Mimesis: 

Dapat dilihat dari background poster tersebut terdapat sebuah gambar sekumpulan ikan dan penyu yang diintai oleh ikan hiu dibelakangnya, yang mempresentasikan kondisi di tiap alur cerita film tersebut.

Dilihat dari Signifikan From: 

Dapat dilihat pada poster terdapat warna backgroun biru yang sangat kontras dengan warna lainya, yang menjadikanya terlihat nyata.

2. Flayer
 




Dilihat dari Teori Mimesis: 

Dapat dilihat dari bentuk microfon, walau berbentuk vector tetapi masih menyerupai bentuk microfon yang ada di dunia nyata .

Dilihat dari Signifikan Form: 

Dapat dilihat pada flayer diatas yang memiliki ilustrasi mikrofon dengan keterangan live music. cukup jelas bahwa flayer tersebnut menunjukan sebuah event live music.

3. Iklan





Dilihat dari Teori Mimesis: 

Terdapat ilustrasi buah jambu yang serlas dengan background perkebunan.

Dilihat dari Significant Form: 
 disain iklan di atas menggunakan elemen yang alami dan warna yang digunakan selaras. dengan typografi yang mendukung iklan minuman buah.


Kesimpulan:
Kesimpulannya adalah teori mimesis dapat digabungkan dengan significant form. hal tersebut akan saling membantu untuk membuat sebuah karya menjadi lebih bagus, dramatis, estetis, dan realistis. karna dalam teori mimesis memiliki arti berpandangan bahwa karya seni maupun karya sastra merupakan bentuk tiruan alam atau kehidupan manusia. Plato berpendapat bahwa semua manusia yang ada di dunia nyata ini merupakan tiruan dari dunia gagasan. Adapun dunia tersebut berisikan gagasan mengenai manusia. sementara significant form adalah merupakan salah satu istilah dalam seni, khususnya seni lukis. Tokoh utama dalam aliran ini adalah Clive Bell dan Roger Fry. Menurut Clive Bell, significant form merupakan relasi dan kombinasi garis atau warna yang secara estetis mewujudkan bentuk. sebuah karya juga mempunyai bentuk yang bermakna (signiflcant form). Namun, hal itu bukan berarti dalam kegiatan menggambar bentuk sama sekali tidak melibatkan ide, gagasan, dan ekspresi. Dalam karya juga harus mempunyai bentuk penting yaitu penggabungan dari berbagai garis, warna, volume, dan semua unsur lainnya yang membangkitkan suatu tanggapan khas berupa perasaan estetis. dan itu membuat karya menjadi sebuah bentuk atau dapat dilihat.









Selasa, 20 September 2022

Goldbaltt, David-Reality Remade

 

    Bagi orang Mesir Dinasti Kelima, cara langsung merepresentasikan sesuatu tidak sama dengan cara orang Jepang abad kedelapan belas; dan tidak ada cara yang sama dengan orang Inggris awal abad kedua puluh. Masing-masing sampai batas tertentu harus belajar cara membaca gambar dengan salah satu gaya lainnya. Relativitas ini dikaburkan oleh kecenderungan kita untuk menghilangkan kerangka acuan yang ditentukan ketika itu adalah milik kita sendiri. Dengan demikian, "realisme" sering digunakan sebagai nama untuk gaya atau sistem representasi tertentu. Sama seperti di planet ini kita biasanya menganggap benda-benda sebagai tetap jika mereka berada pada posisi konstan dalam kaitannya dengan bumi, jadi pada periode dan tempat ini kita biasanya menganggap lukisan sebagai literal atau realistis jika mereka berada dalam gaya representasi tradisional Eropa. . Tetapi elipsis egosentris semacam itu tidak boleh menggoda kita untuk menyimpulkan bahwa objek-objek ini (atau yang lainnya) benar-benar tetap, atau bahwa gambar-gambar seperti itu (atau yang lainnya) benar-benar realistis.

Pergeseran standar dapat terjadi agak cepat. Keefektifan yang mungkin muncul secara bijaksana dari sistem representasi tradisional kadang-kadang membuat kita setidaknya untuk sementara memasang mode yang lebih baru sebagai standar. Kami kemudian berbicara tentang artis yang memiliki

mencapai tingkat realisme baru, atau telah menemukan cara baru untuk rendering realistis (katakanlah) cahaya atau gerak. Apa yang terjadi di sini adalah sesuatu seperti "penemuan" bahwa bukan bumi tetapi matahari "benar-benar tetap". Keuntungan dari kerangka acuan baru, sebagian karena kebaruannya, mendorong penobatannya pada beberapa kesempatan menggantikan kerangka adat. Namun demikian, apakah suatu objek "benar-benar tetap" atau gambar itu realistis tergantung pada setiap saat sepenuhnya pada bingkai atau mode apa yang kemudian menjadi standar. Realisme bukanlah masalah hubungan konstan atau absolut antara gambar dan objeknya, tetapi tentang hubungan antara sistem representasi yang digunakan dalam gambar dan sistem standar.

Sebagian besar waktu, tentu saja, sistem tradisional dianggap sebagai standar; dan sistem representasi literal atau realistis atau naturalistik hanyalah yang biasa. Representasi realistis, singkatnya, tidak bergantung pada imitasi atau ilusi atau informasi... tetapi pada penanaman. Hampir semua gambar dapat mewakili hampir semua hal; yaitu, gambar dan objek yang diberikan biasanya ada sistem representasi, rencana korelasi, di mana gambar mewakili objek...

Memang, biasanya ada banyak sistem seperti itu. Gambar yang di bawah satu sistem (tidak dikenal) adalah representasi yang benar tetapi sangat tidak realistis dari suatu objek mungkin di bawah yang lain

(standar) sistem menjadi representasi yang realistis tetapi sangat salah dari objek yang sama. Hanya jika informasi yang akurat dihasilkan di bawah sistem standar, gambar akan mewakili

objek baik secara benar maupun secara harfiah. ... Seberapa benar gambar di bawah sistem itu tergantung pada seberapa akurat informasi tentang objek yang diperoleh dengan membaca gambar menurut sistem itu. Tetapi seberapa literal atau realistis gambar itu tergantung pada seberapa standar sistemnya. Jika representasi adalah masalah pilihan dan kebenaran adalah masalah informasi, realisme adalah masalah kebiasaan. Kecanduan kita, dalam menghadapi bukti tandingan yang luar biasa, untuk memikirkan kemiripan sebagai ukuran realisme mudah dipahami dalam istilah-istilah ini. Kebiasaan representasional, yang mengatur realisme, juga cenderung menghasilkan kemiripan. Bahwa sebuah gambar terlihat seperti alam sering kali berarti hanya terlihat seperti biasanya alam dilukis. Sekali lagi, apa yang akan menipu saya untuk mengandaikan suatu objek dari jenis tertentu ada di depan saya tergantung pada apa yang saya perhatikan tentang objek tersebut, dan ini pada gilirannya dipengaruhi oleh cara saya terbiasa melihatnya digambarkan. Kemiripan dan tipu daya, jauh dari sumber dan kriteria praktik representasional yang konstan dan independen, dalam beberapa derajat merupakan produk darinya ... Baik di sini maupun di tempat lain saya berpendapat tidak ada hubungan kemiripan yang konstan; penilaian kesamaan dalam hal-hal yang dipilih dan akrab, meskipun kasar dan salah, sebagai objektif dan kategoris seperti yang dibuat dalam menggambarkan dunia. Tapi penilaian kemiripan keseluruhan yang kompleks adalah masalah lain. Pertama-tama, mereka bergantung pada aspek-aspek atau faktor-faktor di mana objek-objek tersebut dibandingkan; dan ini sangat bergantung pada kebiasaan konseptual dan persepsi. Kedua, bahkan dengan faktor-faktor ini ditentukan, kesamaan sepanjang beberapa sumbu tidak langsung sepadan, dan tingkat kemiripan total akan tergantung pada bagaimana beberapa faktor dibobot. Biasanya, misalnya, kedekatan lokasi geografis tidak ada hubungannya dengan penilaian kita tentang kemiripan di antara bangunan tetapi banyak hubungannya dengan penilaian kita tentang kemiripan di antara banyak bangunan. Penilaian kemiripan total tunduk pada pengaruh yang berlimpah, dan kebiasaan representasional kami tidak sedikit di antaranya. Singkatnya, saya telah berusaha untuk menunjukkan sejauh kemiripan adalah hubungan yang konstan dan objektif, kemiripan antara gambar dan apa yang diwakilinya tidak sesuai dengan realisme; dan sejauh kemiripan memang sesuai dengan realisme, kriteria dari kemiripan bervariasi dengan perubahan dalam praktek representasional.

Senin, 12 September 2022

Mengapa kita perlu hidup dan hadir di kuliah DKV Unindra?

Nama : Hafidz Dienullah
NPM : 202146500895
Kelas  : R3L
Dosen : Angga Kusuma Dawami, M. Sn.

Ada beberapa alasan mengapa saya perlu hidup dan hadir di kuliah dkv.

Alasan itu dimulai ketika saya masih SMA, saat saya harus memilih jurusan dan universitas untuk meneruskan studi S1. Pada saat itu bisa di bilang saya masih labil dalam memilih jurusan walau sudah ada universitas yg saya tuju. Sampai saya memutus jurusan TKJ tapi takdir berkata lain, ternyata saya tdk lolos seleksi pendataan di universitas yg saya tuju. Sebenarnya pada saat itu saya belum mengenal dkv atau bahkan belum tau dkv tapi itu menjadi awal saya tau dkv, bisa di katakan setelah saya gagal masuk universitas  yg saya tuju. 

kemudian kakak saya mengenal kan saya pada beberapa universitas termasuk unindra. Tapi pada saat itu saya bum tertarik untu masuk unindra. Sampai akhirnya saya punya kenalan yg saat ini menjadi teman akrab saya, yg ternyata dia alumni unindra dkv.  disitu saya banyak ngobrol sama dia, cerita tentang pengalaman dia kuliah. Sampai akhirnya saya tertarik pada unindra dan dkv. Dan yg membuat saya semakin yakin pada unindra dan dkv, karna saya mempunyai impian yg menurut saya sangat bagus jika saya memulai dari dkv. Dan knp unindra? Karna biayanya terjangkau bagi saya, jaraknya, dan yg paling penting  karna studi dkv yg ada di unindra terakreditasi A. 

Honestly, Kejujuran

Nama : Hafidz Dienullah Kelas : R3L NPM ; 202146500895 Devil's Hous Pada karya NFT yg pertama ini, mengingatkan saya pada kondisi rumah ...